7 Hal Diketahui soal Serangan Rudal Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

3 months ago 46
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah serangan rudal saat berada di wilayah Iran. Serangan rudal ini membunuh Haniyeh usai menghadiri pemimpin Hamas itu menghadiri pelantikan Presiden Iran.

Kematian Ismail Haniyeh dalam sebuah serangan saat berada di wilayah Iran pada Rabu (31/7) waktu setempat. Kematian Haniyeh yang merupakan pemimpin biro politik Hamas ini dikonfirmasi oleh kelompok Hamas sendiri dan Garda Revolusi Iran.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arbaiya, Rabu (31/7/2024), Hamas dalam pernyataannya menyatakan pihaknya sedang berkabung atas meninggalnya Haniyeh, yang disebut tewas dalam "penyerbuan berbahaya Zionis terhadap kediamannya di Teheran".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan televisi pemerintah Iran melaporkan kematian Haniyeh pada Rabu (31/7) pagi waktu setempat. Disebutkan bahwa Haniyeh berada di Teheran, ibu kota Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7) waktu setempat.

"Pagi hari ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya mati syahid," sebut Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Haniyeh akan dimakamkan di Doha, ibu kota Qatar, pada Jumat (2/8) mendatang. Namun sebelum jenazah Haniyeh dibawa ke Doha, seremoni pemakaman publik akan terlebih dahulu digelar di Teheran, Iran, pada Kamis (1/8) besok.

Apa saja hal-hal yang diketahui sejauh ini tentang serangan rudal tersebut?

1. Hamas Bereaksi Keras

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, menyebut pembunuhan Ismail Haniyeh, di Iran membawa perang melawan Israel ke "level baru". Brigade Ezzedine al-Qassam juga memperingatkan dampak lanjutan terhadap seluruh kawasan.

"Pembunuhan ini ... membawa perang ke level yang baru dan akan memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi seluruh kawasan," demikian peringatan yang dirilis Brigade Ezzedine al-Qassam, seperti dilansir AFP, Rabu (31/7/2024).

Para petempur Brigade Ezzedine al-Qassam terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan Israel di Jalur Gaza beberapa bulan terakhir.

Dalam pernyataannya, Brigade Ezzedine al-Qassam juga menyebut pelanggaran kedaulatan negara-negara di kawasan sebagai "kesalahan perhitungan" dan seharusnya "menjadi peringatan bagi semua negara dan orang-orang di kawasan ini".

Kematian Haniyeh juga memicu reaksi warga Palestina. Beberapa warga Gaza menyatakan kekecewaan pada Iran karena tidak mampu "melindungi" Haniyeh.

"Kabar ini seperti sambaran petir, sesuatu yang sulit dipercaya," tutur Wael Qudayh (35), yang merupakan salah warga pusat kota Deir al-Balah di Jalur Gaza.

Bagaimana dengan reaksi Iran? Baca halaman selanjutnya.

Read Entire Article