ARTICLE AD BOX
Majdal Shams -
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambangi dataran tinggi Golan yang menjadi lokasi tewasnya 12 anak akibat serangan roket. Dalam kunjungannya, Netanyahu memastikan Israel akan bertindak tegas merespons serangan roket tersebut.
"Seperti semua warga negara Israel, dan saya harus katakan seperti banyak orang di seluruh dunia, kami sangat terguncang oleh pembunuhan yang mengerikan ini," kata Netanyahu di lokasi serangan, dilansir AFP, Selasa (30/7/2024).
"Anak-anak ini adalah anak-anak kita ... Negara Israel tidak akan, dan tidak bisa, membiarkan ini berlalu. Respons kita akan datang dan itu akan keras," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Netanyahu dilakukan setelah pemakaman korban terakhir. Namun, kedatangan Netanyahu diprotes oleh puluhan warga Majdal Shams.
Seperti diketahui, banyak penduduk Majdal Shams yang tidak mau menerima kewarganegaraan Israel sejak Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967.
12 anak berusia antara 10 dan 16 tahun dilaporkan tewas pada hari Sabtu ketika roket ditembakkan dari Lebanon menghantam lapangan sepak bola di kota Majdal Shams yang dihuni penduduk Druze Arab. Lapangan sepak bola itu menjadi tempat mereka bermain anak-anak.
Merujuk laporan militer Israel, korban terkena roket buatan Iran yang membawa hulu ledak seberat 50 kilogram. Israel menyebut roket itu ditembakkan oleh kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Hizbullah telah membantah mengenai serangan roket tersebut. Meski begitu, mereka mengklaim telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di hari yang sama.
Hizbullah mengatakan bahwa tindakannya terhadap pasukan Israel adalah untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sekutunya, kelompok militan Hamas.
(taa/taa)