Serangan Drone Houthi Gagal Dicegat, Israel Akui Ada Human Error

4 months ago 28
ARTICLE AD BOX

Tel Aviv -

Militer Israel menyebut sebuah drone yang "sangat besar" dan mampu mengudara jarak jauh digunakan dalam serangan yang menewaskan satu orang di Tel Aviv. Militer Israel juga mengakui adanya "kesalahan manusia" (human error) yang membuat drone itu tidak ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (19/7/2024), kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone yang memicu ledakan pada sebuah gedung apartemen yang terletak dekat kantor cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tel Aviv pada Jumat (19/7).

Ditegaskan seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, dalam sebuah keterangan pers bahwa serangan oleh Houthi yang didukung Iran menjadi "salah satu kemungkinan" yang sedang diselidiki oleh Tel Aviv.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas, salah satu kemungkinan yang kami selidiki adalah Yaman karena pengumuman Houthi. Tapi kami tidak mengesampingkan apa pun," ucapnya.

Dalam pernyataannya, pejabat militer Israel tersebut menyebut "sebuah drone yang sangat besar yang bisa melakukan penerbangan jarak jauh" digunakan dalam serangan yang terjadi pada Jumat (19/7) dini hari, sekitar pukul 03.12 waktu setempat.

Dia menyebut bahwa drone tersebut "menabrak sebuah gedung apartemen" dan "itu bukanlah drone kecil".

Menurut pejabat militer Israel itu, tujuan dari serangan drone tersebut adalah "terorisme". "Tujuan utama mereka adalah membunuh warga-warga sipil di Israel," sebutnya.

Serangan drone itu terdeteksi, namun tidak ditembak jatuh oleh Israel. Apa penyebabnya? Simak penjelasan pejabat Tel Aviv di halaman selanjutnya.

Read Entire Article